Selama hampir delapan abad, dari tahun 711 hingga 1492, peradaban Islam berkuasa di Semenanjung Iberia. Wilayah ini kemudian dikenal sebagai Al-Andalus. Saat itu, sebagian besar wilayah Eropa sedang berada dalam “Abad Kegelapan”. Akan tetapi, Al-Andalus justru bersinar sebagai mercusuar ilmu pengetahuan, seni, dan toleransi. Bahkan, pada abad ke-10, ibu kotanya, Cordoba, adalah kota terbesar di Eropa. Kota ini sudah dilengkapi penerangan jalan, rumah sakit, dan perpustakaan-perpustakaan besar. Warisan dari zaman keemasan ini untungnya tidak hilang ditelan waktu. Sebaliknya, ia terukir abadi pada batu, plester, dan taman-taman yang mempesona di tanah Spanyol.
6 Peninggalan Islam di Spanyol Paling Megah yang Cahayanya Tak Pernah Padam
Menyusuri jejak peninggalan islam di spanyol adalah sebuah perjalanan melintasi waktu yang akan membuatmu terpukau. Kamu tidak akan hanya melihat bangunan-bangunan tua. Sebaliknya, kamu akan menyaksikan bukti nyata dari sebuah peradaban agung. Peradaban ini berhasil memadukan keimanan, kecerdasan, dan estetika tingkat tinggi. Setiap lengkungan tapal kuda dan setiap detail mozaik adalah sebuah dialog antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Meskipun cahaya peradaban Al-Andalus telah meredup, mahakarya yang mereka tinggalkan terus bersinar terang hingga kini.
Al-Andalus: Mercusuar Peradaban di Jantung Eropa
Untuk memahami kemegahan peninggalan ini, kita perlu memahami konteksnya. Ketika Tariq bin Ziyad mendarat di Gibraltar pada tahun 711, dimulailah sebuah era baru. Di bawah kepemimpinan Kekhalifahan Umayyah di Cordoba, Al-Andalus menjadi pusat intelektual dunia. Para sarjana dari berbagai agama bekerja sama menerjemahkan karya-karya filsuf Yunani kuno. Hasilnya, mereka membuat kemajuan pesat dalam kedokteran, matematika, dan astronomi. Ilmu pengetahuan dan seni yang berkembang di sini kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan turut memicu Renaisans.
Peninggalan Islam di Spanyol
Ciri khas utama dari peninggalan islam di spanyol adalah gaya arsitektur Moor yang unik. Arsitektur ini ibarat sebuah dialog yang harmonis dengan alam. Para arsitek Al-Andalus sangat ahli dalam memanfaatkan cahaya, air, dan ruang. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang sejuk, tenang, dan spiritual. Beberapa elemen kuncinya antara lain lengkungan tapal kuda yang ikonik, ukiran plester (yesería) yang rumit, dan mozaik ubin keramik (zellige). Selain itu, selalu ada halaman tengah (patio) dengan taman dan air mancur sebagai simbol surga.
6 Mahakarya Al-Andalus yang Wajib Kamu Saksikan
Dari sekian banyak peninggalan yang tersebar, enam mahakarya ini dianggap sebagai puncak pencapaian seni dan arsitektur Al-Andalus.
1. Istana Alhambra, Granada: Puncak Seni Islam di Eropa
Inilah permata mahkota Al-Andalus. Dibangun oleh para sultan dari Dinasti Nasrid, Alhambra adalah sebuah kompleks kota benteng yang lengkap. Bagian paling menakjubkan adalah Istana Nasrid. Di dalamnya, terdapat Halaman Singa (Patio de los Leones) yang legendaris. Dinding-dindingnya pun dipenuhi ukiran kaligrafi puitis yang indah. Setiap detailnya dirancang untuk menciptakan keindahan yang halus dan menenangkan.
2. Masjid-Katedral Cordoba (Mezquita): Hutan Pilar yang Menakjubkan
Memasuki Mezquita di Cordoba terasa seperti melangkah ke dunia lain. Kamu akan disambut oleh “hutan” pilar yang terdiri dari lebih dari 850 kolom. Pilar-pilar ini menopang lengkungan tapal kuda dua tingkat berwarna merah-putih yang ikonik. Awalnya, tempat ini adalah sebuah gereja. Kemudian, para penguasa Umayyah mengubahnya menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Meskipun sebuah katedral dibangun di tengahnya, pesona masjid agung ini tetap mendominasi.
3. Menara Giralda & Katedral Sevilla: Menara Masjid yang Menjadi Lonceng Gereja
Menara Giralda yang menjulang setinggi 104 meter adalah simbol kota Sevilla. Namun, ia sebenarnya adalah satu-satunya bagian yang tersisa dari Masjid Agung Sevilla. Dahulu, menara ini adalah menara adzan (minaret) yang begitu indah. Saking indahnya, Raja Kristen yang menaklukkan kota memerintahkan agar menara ini tidak dirusak. Menariknya, bagian dalamnya bukan tangga, melainkan sebuah jalur landai agar muazin bisa naik ke puncak dengan menunggang kuda.
4. Istana Alcázar, Sevilla: Gaya Mudéjar yang Memesona
Istana Alcázar memang dibangun oleh Raja Kristen, Pedro I. Akan tetapi, istana ini adalah contoh terbaik dari gaya arsitektur Mudéjar. Gaya ini diciptakan oleh para pengrajin Muslim yang tetap tinggal di Spanyol setelah penaklukan Kristen. Mereka memadukan elemen-elemen desain Islam yang rumit dengan struktur Eropa. Hasilnya adalah sebuah istana memesona tempat bertemunya dua kebudayaan besar.
5. Kota Kuno Madinat al-Zahra, Cordoba: Reruntuhan Kota Khalifah yang Hilang
Sekitar 8 kilometer di luar Cordoba, terdapat reruntuhan kota istana legendaris, Madinat al-Zahra. Dibangun pada abad ke-10, kota ini konon merupakan salah satu yang terindah di dunia. Meskipun hanya bertahan sekitar 70 tahun sebelum dihancurkan, situs warisan dunia UNESCO ini telah digali sebagian. Reruntuhan ini memperlihatkan sisa-sisa kemegahan aula, masjid, dan rumah para bangsawan.
6. Istana Aljafería, Zaragoza: Istana Islam Paling Utara
Terakhir, bukti kekuasaan Islam tidak hanya terbatas di Andalusia selatan. Jauh di utara, di kota Zaragoza, berdiri Istana Aljafería. Istana ini dibangun pada abad ke-11 dan dikenal sebagai “Istana Kegembiraan”. Meskipun telah banyak diubah, beberapa bagian aslinya masih terawat indah, termasuk sebuah masjid pribadi kecil dengan mihrab yang sangat menawan.
Merasakan Spirit Al-Andalus di Spanyol Modern
Menyusuri jejak Al-Andalus adalah perjalanan yang lebih dari sekadar liburan. Sejatinya, ini adalah sebuah ziarah sejarah dan budaya. Saat kamu berjalan di gang-gang sempit di kawasan Albayzín, Granada, kamu akan merasakan spirit Al-Andalus yang masih hidup. Spirit itu bahkan terasa dalam hidangan lokal yang masih menggunakan rempah-rempah peninggalan Arab.
Tentu saja, memahami makna di balik setiap ukiran akan lebih mendalam dengan panduan yang tepat. Inilah mengapa banyak wisatawan Muslim memilih biro perjalanan spesialis tur halal dan sejarah Islam, seperti Al Khair Tour and Tour. Mereka dapat merancang itinerary yang memungkinkan kamu tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan dan memahami setiap peninggalan islam di spanyol dengan khidmat.
Sebagai kesimpulan, warisan Al-Andalus adalah bukti abadi dari sebuah masa ketika iman, ilmu, dan seni mencapai puncaknya di Eropa. Cahaya peradaban ini tidak pernah benar-benar padam. Ia terus menginspirasi dunia melalui keindahan arsitektur dan kekayaan intelektualnya. Oleh karena itu, mengunjungi dan merawat ingatan akan peninggalan islam di spanyol adalah cara kita untuk terus menyalakan kembali cahaya cemerlang dari salah satu babak paling gemilang dalam sejarah.