7 Fakta Mengharukan Makam Masjid Ibrahimi yang Wajib Diketahui Peziarah

a large building with a lot of windows on the side of it

Daftar isi

Hebron, atau Al-Khalil dalam bahasa Arab, adalah salah satu kota tertua di dunia yang terus menerus dihuni, dengan jejak peradaban yang membentang lebih dari 5.000 tahun. Bagi jutaan umat Muslim, Kristen, dan Yahudi, kota ini memegang kunci spiritual yang sangat penting. Di jantung kota inilah berdiri sebuah bangunan megah berdinding batu raksasa yang usianya lebih dari 2.000 tahun. Bangunan ini melindungi sebuah situs yang menjadi titik temu para nabi dan akar dari tiga agama samawi: Makam Masjid Ibrahimi. Per 2 Oktober 2025, minat peziarah dari Medan untuk melakukan perjalanan napak tilas para nabi ke Tanah Suci, termasuk ke Hebron, menunjukkan peningkatan, seiring dengan keinginan untuk memahami sejarah iman secara lebih utuh.

Mengunjungi tempat ini bukanlah sekadar ziarah biasa; ini adalah sebuah perjalanan menembus waktu menuju “Bapak Para Nabi”, Ibrahim AS. Namun, perjalanan ini juga membawa peziarah pada realitas modern yang kompleks dan mengharukan. Memahami setiap lapisan sejarah, setiap sudut bangunan, dan setiap aturan yang ada di dalamnya adalah kunci untuk mendapatkan pengalaman spiritual yang maksimal. Di sinilah peran pemandu dan biro perjalanan yang memiliki expertise dan otoritas menjadi sangat vital. Perusahaan seperti Al Khair Tour and Travel tidak hanya menyediakan transportasi, tetapi juga membekali jamaahnya dengan ilmu dan bimbingan, memastikan kunjungan ke situs yang sangat sensitif ini berjalan aman, penuh hormat, dan meninggalkan jejak mendalam di dalam kalbu.

 

Bapak Para Nabi: Mengapa Makam Masjid Ibrahimi Begitu Dimuliakan?

Untuk memahami mengapa tempat ini begitu suci, kita harus kembali ke sosok Nabi Ibrahim AS. Beliau digelari “Khalilullah” atau “Sahabat Karib Allah” karena tingkat keimanan dan kepasrahannya yang luar biasa. Dari keturunannyalah lahir para nabi besar, termasuk Nabi Ishaq AS, Nabi Ya’qub AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, hingga Nabi Muhammad ﷺ. Karena kemuliaan inilah, Nabi Ibrahim AS disebut sebagai “Abul Anbiya” atau “Bapak Para Nabi”.

Masjid Ibrahimi diyakini berdiri tepat di atas Gua Makhpela (Cave of the Patriarchs), sebidang tanah yang dibeli sendiri oleh Nabi Ibrahim AS untuk menjadi tempat pemakaman bagi istrinya, Sarah. Kemudian, tempat ini menjadi kompleks pemakaman bagi beliau dan anak cucunya. Oleh karena itu, berziarah ke Makam Masjid Ibrahimi terasa seperti pulang ke akar spiritual, mengunjungi makam leluhur iman yang dihormati oleh lebih dari separuh penduduk bumi. Kota Hebron sendiri bahkan dinamai “Al-Khalil” sebagai bentuk penghormatan abadi kepada beliau.

 

7 Sisi Penting dari Makam Masjid Ibrahimi yang Mengungkap Ribuan Tahun Sejarah

Bangunan ini adalah sebuah buku sejarah dari batu. Setiap dinasti dan peradaban besar yang pernah menguasai Tanah Suci meninggalkan jejaknya di sini. Mari kita bedah tujuh sisi penting yang akan membuatmu semakin takjub.

1. Para Penghuni Mulia: Mengenal Siapa Saja yang Dimakamkan di Sini

Di dalam kompleks ini diyakini terdapat makam dari tiga pasang tokoh paling mulia dalam sejarah:

  • Nabi Ibrahim AS (Abraham) dan istrinya, Sarah.
  • Nabi Ishaq AS (Isaac) dan istrinya, Rifqah (Rebekah).
  • Nabi Ya’qub AS (Jacob) dan istrinya, Layah (Leah). Meskipun ada juga riwayat tentang makam Nabi Yusuf AS di dekatnya, keenam tokoh inilah yang menjadi fokus utama di dalam bangunan utama.

 

2. Dinding Herodian Raksasa: Fondasi Berusia 2.000 Tahun

Saat pertama kali melihat bangunan ini, kamu akan terpana oleh dinding luarnya yang tersusun dari balok-balok batu kapur raksasa. Dinding setinggi 12 meter ini dibangun sekitar 2.000 tahun yang lalu oleh Raja Herodes Agung. Faktanya, ini adalah satu-satunya bangunan era Herodian yang masih utuh sepenuhnya hingga hari ini. Teknik konstruksinya yang presisi, tanpa menggunakan semen, adalah bukti kejeniusan arsitektur kuno.

3. Cenotaphs: Simbol Makam di Atas Gua yang Sebenarnya

Ketika kamu masuk ke dalam, kamu akan melihat beberapa bangunan mirip kuburan yang megah dan ditutupi kain kiswah hijau. Penting untuk diketahui, ini bukanlah makam yang sebenarnya, melainkan cenotaphs atau makam simbolis. Makam-makam ini dibangun sebagai penanda kehormatan tepat di atas lokasi di mana gua pemakaman asli (Gua Makhpela) diyakini berada di bawah tanah. Gua aslinya sendiri tertutup dan tidak dapat diakses oleh publik.

4. Arsitektur Berlapis: Jejak Bizantium, Perang Salib, dan Mamluk

Bangunan di atas dinding Herodian ini telah bertransformasi berkali-kali. Awalnya, tempat ini menjadi gereja besar pada era Bizantium. Kemudian, setelah penaklukan Islam, ia diubah menjadi masjid. Selama Perang Salib, ia kembali menjadi gereja, hingga akhirnya Salahuddin Al-Ayyubi merebutnya kembali. Namun, Sultan dari Dinasti Mamluk-lah, terutama Sultan Baibars, yang memperindah interior masjid secara besar-besaran seperti yang kita lihat hari ini, menambahkan sentuhan arsitektur Islam yang kental.

5. Mimbar Salahuddin Al-Ayyubi: Salah Satu Mimbar Tertua di Dunia

Di dalam bagian masjid, terdapat sebuah mimbar kayu yang usianya lebih dari 900 tahun. Mimbar yang dibuat dengan teknik kündekari (seni menyambung kayu tanpa paku atau lem) ini dipindahkan dari Askelon ke Hebron atas perintah Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1191 M. Ini adalah salah satu mimbar tertua dan terindah di dunia Islam, sebuah mahakarya yang menjadi saksi bisu ribuan khotbah Jumat.

6. Realitas yang Terbagi: Memahami Tata Letak Masjid dan Sinagoge Saat Ini

Inilah fakta paling mengharukan dan penting untuk kamu ketahui sebelum berkunjung. Sejak tahun 1994, kompleks ini dibagi menjadi dua bagian dengan pintu masuk terpisah dan keamanan yang sangat ketat. Sekitar 60% menjadi sinagoge (tempat ibadah Yahudi) dan 40% sisanya tetap menjadi masjid. Akibatnya, sebagai peziarah Muslim, kamu hanya akan dapat mengakses bagian masjid, yang mencakup cenotaph Nabi Ishaq AS dan Rifqah. Cenotaph Nabi Ibrahim AS dan Sarah berada di ruangan yang terbagi dua dan bisa dilihat dari kedua sisi. Memahami realitas ini akan membantumu mempersiapkan hati dan menghindari kekecewaan.

7. Pengalaman Ziarah yang Aman dan Penuh Makna dengan Pemandu Ahli

Menavigasi situasi unik di Hebron, mulai dari melewati pos-pos pemeriksaan hingga memahami aturan di lokasi, tentu membutuhkan bimbingan. Oleh karena itu, perjalanan bersama spesialis Tanah Suci seperti Al Khair Tour and Travel menjadi sangat berharga. Mereka memiliki jaringan dengan pemandu-pemandu lokal Palestina yang tidak hanya paham sejarah, tetapi juga mengerti cara terbaik untuk memastikan kunjunganmu ke Makam Masjid Ibrahimi berjalan lancar, aman, dan penuh hormat. Mereka mengubah potensi kebingungan menjadi sebuah pengalaman ziarah yang khusyuk.


Membayangkan ziarah ke Makam Masjid Ibrahimi tentu membangkitkan perasaan rindu yang mendalam pada Bapak Para Nabi. Ini adalah perjalanan ke hulu dari sungai keimanan. Dengan memahami sejarahnya yang berlapis, keagungan arsitekturnya, serta realitasnya yang kompleks, kunjunganmu akan menjadi lebih dari sekadar melihat makam. Ini akan menjadi sebuah dialog sunyi dengan sejarah, sebuah refleksi tentang akar iman, dan sebuah doa untuk kedamaian di tanah yang diberkahi ini.

Bagikan

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
X
Threads
Email

Artikel Terkait