Data terbaru dari Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, yang dirilis setelah Ramadan tahun 2025 lalu, menunjukkan sebuah fenomena spiritual yang luar biasa. Jumlah jemaah internasional yang secara khusus datang untuk melaksanakan itikaf pada 10 malam terakhir di kompleks Masjidil Aqsa meningkat secara signifikan. Di antara mereka, jemaah dari Indonesia menempati posisi teratas sebagai salah satu kelompok peziarah non-Arab yang paling antusias. Ini bukanlah sekadar tren, melainkan sebuah panggilan jiwa yang semakin kuat.
Bagi kamu yang merindukan sebuah puncak ibadah di bulan suci, sebuah pengalaman yang mampu mereset jiwa dan menguatkan kembali sendi-sendi keimanan, maka niat untuk beritikaf di Baitul Maqdis adalah sebuah cita-cita yang sangat mulia. Ini adalah sebuah perjalanan untuk menarik diri sejenak dari hiruk pikuk dunia, lalu menenggelamkan diri sepenuhnya dalam samudra keberkahan di salah satu dari tiga tanah haram yang paling disucikan dalam Islam.
Artikel ini hadir bukan hanya untuk mengobarkan impianmu, tetapi juga untuk menjadi panduan praktis dan spiritual yang akan membekalimu. Kami akan membawamu menyelami setiap detail, dari keutamaan yang agung hingga tips teknis di lapangan. Tujuannya agar kamu memahami secara utuh apa yang menantimu, sehingga kamu bisa mempersiapkan diri untuk salah satu perjalanan spiritual paling transformatif dalam hidupmu.
Menyelami Samudra Berkah: Pengalaman Nyata Itikaf di Aqsa
Melaksanakan sunnah itikaf adalah sebuah upaya untuk “berkhalwat” dengan Allah SWT di rumah-Nya. Melakukannya di Masjidil Aqsa akan mengangkat pengalaman tersebut ke level yang sama sekali berbeda. Sebuah perjalanan untuk Itikaf di Aqsa adalah tentang meraih keberkahan berlapis-lapis. Inilah 7 pengalaman agung yang akan mengubah hidupmu.
1. Menyatu dengan Sejarah Para Nabi di Setiap Tarikan Napas
Hal pertama yang akan kamu rasakan adalah betapa tebalnya lapisan sejarah di tempat ini. Kamu tidak sedang beritikaf di masjid biasa. Kamu sedang berdiam diri di atas tanah yang sama tempat Nabi Sulaiman AS membangun Haikal-nya, tempat Nabi Zakaria AS memanjatkan doanya, dan yang paling agung, tempat Rasulullah SAW mengimami sholat seluruh nabi dan rasul sebelum perjalanan Mi’raj. Kesadaran ini akan membuat setiap rakaat sholat dan setiap huruf Al-Qur’an yang kamu baca terasa jauh lebih bermakna.
2. Meraih Ganjaran Pahala yang Tak Terhingga
Ini adalah “matematika” spiritual yang paling memotivasi. Berdasarkan hadis sahih, pahala sholat di Masjidil Aqsa dilipatgandakan hingga 500 kali. Sekarang, bayangkan kamu beritikaf selama 10 malam terakhir, di mana di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar. Setiap ibadahmu pada malam itu tidak hanya bernilai lebih baik dari seribu bulan, tetapi juga dikalikan lagi dengan faktor 500. Ini adalah sebuah investasi akhirat yang keuntungannya sulit dibayangkan oleh akal manusia.
3. Tenggelam dalam Lautan Ukhuwah Islamiyah Global
Kamu tidak akan pernah merasa sendiri. Kamu akan menjadi bagian dari lautan manusia dari puluhan negara. Di sebelah kananmu mungkin ada seorang Muslim dari Turki, di kirimu dari Swedia, dan di depanmu dari Afrika Selatan. Kalian tidak saling mengenal nama, tetapi hati kalian menyatu dalam zikir dan doa yang sama. Pemandangan ribuan orang berbuka puasa bersama dengan menu sederhana di pelataran masjid adalah pelajaran tentang persaudaraan yang tak akan pernah kamu lupakan.
4. Memutus Hubungan Duniawi Secara Paripurna
Inilah esensi sejati dari itikaf. Kamu akan meninggalkan hotel yang nyaman, kasur yang empuk, dan segala distraksi digital. Kamu akan tidur beralaskan karpet masjid, makan sahur dan berbuka dengan apa yang tersedia, dan meleburkan dirimu sepenuhnya dalam ibadah. Berada ribuan kilometer dari rumah membuat proses “memutus hubungan” ini terasa lebih total dan mendalam, memungkinkanmu untuk benar-benar fokus terhubung dengan Sang Pencipta.
5. Panduan Praktis untuk Beritikaf di Lapangan
Tentu saja, niat yang kuat harus disertai dengan persiapan yang matang. Pengalaman Itikaf di Aqsa memiliki beberapa teknis yang perlu kamu ketahui:
- Mencari Tempat: Datanglah lebih awal, terutama sebelum sholat Ashar, untuk mencari dan menandai tempatmu. Area di dalam Masjid Al-Qibli (kubah perak) dan Marwani biasanya menjadi favorit. Bawa sajadah atau selimut kecil untuk menandai “kavling”-mu.
- Sahur dan Berbuka: Jangan khawatir kelaparan. Setiap hari, para dermawan lokal Palestina akan membagikan ribuan porsi makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka puasa secara gratis. Ini adalah pemandangan kemurahan hati yang sangat mengharukan.
- Fasilitas: Tempat wudhu dan toilet tersedia di banyak titik, meskipun kamu harus siap untuk mengantre. Bawa kantong tidur (sleeping bag) tipis untuk kenyamanan saat beristirahat di malam hari.
- Keamanan: Pihak keamanan dan relawan lokal sangat terorganisir dalam menjaga ketertiban. Ikuti arahan mereka dan jaga barang-barang berhargamu.
6. Menjadi Saksi dan Sumber Kekuatan
Kehadiranmu di sana lebih dari sekadar ibadah personal. Bagi rakyat Palestina yang menjadi penjaga (murabitun) masjid suci ini, melihat ribuan jemaah internasional datang untuk beritikaf adalah sebuah suntikan semangat yang luar biasa. Kamu tidak hanya datang sebagai tamu, tetapi juga sebagai saudara yang memberikan dukungan moral, menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dalam menjaga warisan umat Islam ini.
7. Pulang dengan Hati dan Jiwa yang Baru
Setelah menyelesaikan itikaf selama 10 hari, kamu akan merasa seperti terlahir kembali. Kamu akan pulang bukan hanya dengan oleh-oleh khas Palestina, tetapi dengan hati yang lebih lembut, jiwa yang lebih tenang, dan perspektif hidup yang baru. Masalah-masalah duniawi yang sebelumnya terasa berat, kini akan tampak lebih kecil. Inilah “hadiah” terbesar dari sebuah perjalanan spiritual yang intens.
Mewujudkan perjalanan agung ini tentu membutuhkan perencanaan yang tidak sederhana, terutama menyangkut perizinan visa dan logistik perjalanan lintas negara. Oleh karena itu, memilih mitra perjalanan yang amanah dan berpengalaman adalah sebuah keharusan. Biro perjalanan seperti Al Khair Tour and Travel memiliki keahlian khusus dalam merancang paket perjalanan Ramadan dan itikaf. Mereka tidak hanya mengurus semua detail teknis yang rumit, tetapi juga menyediakan pembimbing yang akan memaksimalkan pengalaman spiritualmu di sana.
Sebagai kesimpulan, niat untuk melaksanakan Itikaf di Aqsa adalah sebuah panggilan untuk merasakan puncak pengalaman Ramadan. Ini adalah kesempatan untuk menempa diri, membersihkan jiwa, dan meraih keberkahan di salah satu petak bumi yang paling dicintai oleh Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk menjawab panggilan suci tersebut.