Di ufuk timur Kota Tua Yerusalem, berdiri sebuah bukit yang menjulang anggun, memandang langsung ke arah Masjid Al-Aqsa dan Kubah Emas (Dome of the Rock) yang berkilauan. Punggung bukit ini bukan sekadar formasi geografis biasa. Ia adalah kanvas sejarah suci, sebuah panggung tempat episode-episode paling penting dalam kisah para utusan Tuhan terukir abadi. Inilah Bukit Zaitun Para Nabi (Jabal Az-Zaytun), sebuah nama yang beresonansi kuat di hati miliaran pengikut tiga agama Samawi: Islam, Kristen, dan Yahudi.
Berdiri di puncaknya pada tahun 2025 ini, sambil membiarkan angin sepoi-sepoi dari Lembah Kidron menyapu wajah, adalah sebuah pengalaman yang melampaui waktu. Anda tidak hanya melihat pemandangan kota kuno yang memukau, tetapi juga merasakan gema doa, tangisan, dan langkah kaki para nabi yang pernah menyucikan tanah ini. Dari Nabi Daud AS hingga Nabi Isa AS, bukit ini adalah saksi bisu dari perjalanan iman, pengorbanan, dan janji ilahi. Bagi setiap peziarah, mengunjungi Bukit Zaitun adalah sebuah keharusan, sebuah perjalanan untuk menyambungkan kepingan-kepingan kisah suci yang telah lama kita dengar.
Mengapa Disebut Bukit Zaitun? Sejarah yang Tertanam Ribuan Tahun
Nama “Bukit Zaitun” berasal dari kebun-kebun zaitun yang pernah menutupi lerengnya secara melimpah pada zaman kuno. Pohon zaitun sendiri memiliki makna simbolis yang mendalam dalam tradisi Ibrahim. Dalam Al-Quran, Allah SWT bersumpah demi buah Tin dan Zaitun, menunjukkan kemuliaan ciptaan-Nya ini. Pohon zaitun adalah simbol perdamaian, cahaya, keberkahan, dan ketahanan. Minyaknya menjadi pelita, buahnya menjadi sumber gizi, dan keteduhan dahannya menjadi tempat bernaung.
Sejarah bukit ini tertanam ribuan tahun, jauh sebelum menjadi pusat perhatian dunia. Jauh di masa lalu, lerengnya telah menjadi jalur penting menuju Yerusalem. Namun, nilai sejatinya tidak terletak pada geografi, melainkan pada peristiwa-peristiwa suci yang terjadi di atasnya, menjadikannya salah satu properti spiritual paling berharga di muka bumi.
Bukit Zaitun dalam Jejak Para Nabi dan Tiga Agama Samawi
Keistimewaan Bukit Zaitun Para Nabi adalah perannya sebagai titik temu sejarah bagi tiga agama besar. Setiap tradisi memiliki narasi dan kenangan suci yang terikat erat dengan lokasi ini.
Dalam Perspektif Islam
Bagi umat Islam, Bukit Zaitun memiliki kedudukan yang mulia, terutama karena hubungannya yang erat dengan Nabi Isa AS, seorang nabi Ulul Azmi yang sangat dihormati dalam Al-Quran. Banyak peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Isa yang diyakini terjadi di sini, termasuk doa-doanya yang khusyuk dan pengajarannya kepada para pengikutnya (Hawariyyun). Puncaknya, bukit ini diyakini sebagai tempat Nabi Isa AS diangkat ke langit oleh Allah SWT, sebuah peristiwa yang ditegaskan dalam Surat An-Nisa.
Selain itu, dalam beberapa tradisi eskatologi Islam (ilmu tentang akhir zaman), disebutkan bahwa Bukit Zaitun akan memainkan peran penting pada Hari Kiamat. Bukit ini terletak berseberangan langsung dengan kompleks Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam dan tanah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Dalam Tradisi Kristen (dan Kisah Nabi Isa AS)
Bagi umat Kristiani, Bukit Zaitun adalah tanah yang disucikan oleh jejak langkah Yesus (Nabi Isa AS) pada pekan terakhir hidupnya. Peristiwa-peristiwa sentral dalam iman Kristen terjadi di lereng bukit ini:
- Taman Getsemani: Di kaki bukit, terdapat sebuah taman dengan pohon-pohon zaitun purba. Di sinilah Nabi Isa berdoa dengan sangat khusyuk kepada Tuhan semalam sebelum penangkapannya. Tempat ini menjadi simbol kepasrahan dan ketaatan total kepada kehendak ilahi.
- Kenaikan ke Surga: Puncak Bukit Zaitun diyakini sebagai tempat Nabi Isa terangkat ke surga di hadapan para muridnya, 40 hari setelah kebangkitannya.
- Pengajaran kepada Murid: Dari bukit inilah Nabi Isa memberikan pengajaran penting kepada para pengikutnya tentang masa depan dan tanda-tanda akhir zaman.
Dalam Tradisi Yahudi
Jauh sebelum itu, Bukit Zaitun sudah menjadi bagian penting dalam sejarah Yahudi. Kitab Suci mereka mencatat bagaimana Nabi Daud AS (Raja Daud) melarikan diri melintasi bukit ini saat pemberontakan putranya, Absalom. Selama ribuan tahun, lerengnya telah berfungsi sebagai pemakaman Yahudi yang paling penting dan tertua di dunia. Mereka percaya bahwa pada Hari Kebangkitan, orang-orang yang dikubur di sini akan menjadi yang pertama dibangkitkan.
Destinasi Suci di Lereng Bukit Zaitun yang Wajib Dikunjungi
Saat Anda menjejakkan kaki di Bukit Zaitun Para Nabi, Anda akan menemukan beberapa situs suci yang menjadi tujuan utama para peziarah dari seluruh dunia.
- Taman Getsemani: Mengunjungi taman ini terasa seperti memasuki dimensi lain. Anda akan melihat pohon-pohon zaitun yang usianya diperkirakan mencapai ribuan tahun, kemungkinan merupakan “saksi hidup” dari doa Nabi Isa. Suasananya begitu hening dan syahdu, mengundang setiap pengunjung untuk merenung dan berdoa. Di sebelahnya berdiri Gereja Segala Bangsa (Church of All Nations) yang megah.
- Kapel Kenaikan (Chapel of the Ascension): Situs ini sangat unik. Awalnya sebuah gereja yang dibangun untuk menandai titik kenaikan Nabi Isa, kini bangunan ini berfungsi sebagai masjid. Di dalamnya, terdapat sebuah batu yang diyakini menyimpan jejak telapak kaki Nabi Isa AS sebelum terangkat ke langit. Tempat ini menjadi simbol penghormatan bersama antara Muslim dan Kristen terhadap sosok Nabi Isa.
- Makam Para Nabi (Tomb of the Prophets): Di lereng bukit, terdapat sebuah situs pemakaman kuno berbentuk katakombe (ruang bawah tanah). Tradisi meyakini ini adalah tempat peristirahatan tiga nabi dari Perjanjian Lama: Hagai, Zakaria (Nabi Zakariya AS), dan Maleakhi. Memasuki lorongnya yang temaram memberikan perasaan khusyuk dan mengingatkan pada perjalanan para utusan Tuhan.
- Pemandangan Panoramik ke Kota Tua: Salah satu hadiah terbaik dari mengunjungi Bukit Zaitun adalah pemandangannya. Dari titik pandang di puncaknya, seluruh Kota Tua Yerusalem terhampar di depan mata. Kubah Emas Masjid Dome of the Rock bersinar cemerlang, dikelilingi oleh tembok-tembok kuno kota. Ini adalah lokasi foto ikonik yang paling dicari di Yerusalem.
Ziarah Penuh Makna ke Bukit Zaitun bersama Al Khair Tour and Travel
Memahami lapisan-lapisan sejarah, menavigasi situs-situs suci, dan meresapi makna spiritual dari tempat seperti Bukit Zaitun membutuhkan lebih dari sekadar peta. Anda memerlukan panduan yang tidak hanya tahu jalan, tetapi juga memahami jiwa dari setiap jengkal tanah yang Anda pijak.
Inilah peran Al Khair Tour and Travel Biro Perjalanan. Kami tidak hanya menjual paket wisata, tetapi merancang sebuah pengalaman ziarah yang mendalam. Melalui Paket Trip Perjalanan Bumi Para Nabi, kami mengajak Anda untuk tidak sekadar menjadi turis, melainkan seorang peziarah yang menapaki kembali jejak para nabi.
Mengapa memilih Al Khair Tour and Travel?
- Panduan Spiritual: Perjalanan Anda akan didampingi oleh pemandu berpengalaman yang dapat menjelaskan sejarah dan makna setiap situs dari perspektif Islam, memberikan konteks yang memperkaya iman Anda.
- Itinerari Komprehensif: Paket Trip Perjalanan Bumi Para Nabi tidak hanya mencakup Bukit Zaitun, tetapi juga membawa Anda ke situs-situs penting lainnya seperti kompleks Masjid Al-Aqsa, Hebron (Makam Nabi Ibrahim AS), dan tempat-tempat bersejarah lainnya.
- Fasilitas Terjamin: Kami mengurus semua detail perjalanan—mulai dari penerbangan, akomodasi yang nyaman, makanan halal, hingga transportasi—sehingga Anda dapat fokus sepenuhnya pada ibadah dan perenungan.
Kesimpulan: Sebuah Panggilan untuk Menyaksikan Sejarah
Bukit Zaitun Para Nabi lebih dari sekadar destinasi wisata. Ia adalah sebuah perpustakaan agung yang setiap batunya menceritakan kisah iman, harapan, dan janji Tuhan. Berdiri di sana adalah sebuah pengingat bahwa kita adalah bagian dari mata rantai sejarah panjang para nabi dan orang-orang saleh. Ini adalah kesempatan untuk memperbarui iman, mendoakan kedamaian, dan merasakan kedekatan dengan sejarah ilahi.
Jangan biarkan perjalanan ini hanya menjadi mimpi. Wujudkan niat suci Anda untuk berziarah ke tanah para nabi. Hubungi Al Khair Tour and Travel Biro Perjalanan hari ini untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai Paket Trip Perjalanan Bumi Para Nabi. Mari bersama-sama menapaki jejak suci di gerbang Yerusalem.