Saat kita memandang kemegahan Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem hari ini, kita sebenarnya menyaksikan sebuah mahakarya lintas zaman. Kubah emas Qubbat As-Sakhra dan bangunan Masjid Al-Qibli yang agung bukanlah hasil karya satu malam. Sebab, di balik semua itu, terdapat babak fundamental dalam sejarah Islam yang menjadi fondasinya, yaitu proyek renovasi Al-Aqsa era Umayyah. Ini adalah kisah tentang visi, kekuasaan, dan spiritualitas yang warisannya masih terasa kuat, bahkan diproyeksikan akan terus menjadi fokus pelestarian hingga tahun 2026 dan seterusnya.
Artikel ini akan membawa Anda menelusuri jejak emas para khalifah Umayyah. Selain itu, kita akan mengungkap detail proyek ambisius yang mengubah wajah Al-Haram Asy-Syarif selamanya, dan bagaimana warisan tersebut tetap relevan di era modern.
Kondisi Al-Aqsa Sebelum Sentuhan Umayyah
Untuk memahami betapa monumentalnya proyek renovasi ini, kita perlu kembali ke masa sebelumnya. Setelah penaklukan Yerusalem pada 637 M oleh Khalifah Umar bin Khattab, beliau menemukan area Temple Mount (Al-Haram Asy-Syarif) dalam keadaan terbengkalai. Kemudian, beliau membersihkan area tersebut dan mendirikan masjid sederhana di bagian selatan kompleks, yang dikenal sebagai Masjid Umar.
Masjid ini dibangun dari kayu dan bahan-bahan sederhana, sehingga cukup untuk menampung jamaah pada masanya. Namun, kekhalifahan Islam terus berkembang pesat dan jumlah peziarah pun meningkat. Akibatnya, masjid sederhana ini dirasa tidak lagi memadai untuk melambangkan kebesaran Islam di kota suci tersebut. Di sinilah Bani Umayyah melihat peluang untuk meninggalkan jejak abadi.
Visi Besar Para Khalifah: Awal Mula Proyek Renovasi
Kekhalifahan Umayyah, yang berpusat di Damaskus, memiliki visi untuk menjadikan kota-kota di bawah kekuasaannya sebagai pusat peradaban yang megah. Tentu saja, Yerusalem mendapatkan perhatian khusus karena statusnya sebagai kiblat pertama umat Islam dan tempat Isra’ Mi’raj.
Peran Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M) Inisiator utama proyek besar ini adalah Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Beliau tidak hanya ingin merenovasi masjid, tetapi juga membangun sebuah kompleks yang dapat menandingi kemegahan gereja-gereja Kristen di Yerusalem.
Proyek pertamanya yang paling ikonik adalah pembangunan Qubbat As-Sakhra (Kubah Batu) sekitar tahun 691 M. Meskipun bukan Masjid Al-Aqsa itu sendiri, bangunan ini menjadi penanda visual yang menegaskan kehadiran Islam. Dengan kubah emasnya yang memukau dan mozaik kaligrafi yang indah, Qubbat As-Sakhra adalah pernyataan politik dan spiritual yang kuat. Langkah ini merupakan awal dari sebuah visi yang jauh lebih besar.
Lanjutan oleh Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) Visi tersebut dilanjutkan dan disempurnakan oleh putranya, Khalifah Al-Walid I. Jika ayahnya fokus pada Qubbat As-Sakhra sebagai monumen, Al-Walid I memusatkan perhatiannya pada bangunan utama tempat shalat, yaitu Masjid Al-Qibli.
Di bawah pemerintahannya, masjid kayu peninggalan Umar bin Khattab dibongkar total. Sebagai gantinya, ia dibangun kembali menjadi sebuah struktur batu yang kolosal. Inilah inti dari renovasi Al-Aqsa era Umayyah yang diperkirakan selesai sekitar tahun 715 M.
Ciri Khas Arsitektur dan Kemegahan Hasil Renovasi
Renovasi oleh Al-Walid I sangat luar biasa untuk zamannya. Proyek ini memadukan pengaruh arsitektur Bizantium, Persia, dan tradisi Islam yang baru berkembang.
- Struktur dan Ukuran: Masjid Al-Qibli diperluas secara signifikan. Bangunannya memiliki 15 lorong yang membentang dari utara ke selatan. Lorong tengah dibuat lebih lebar dan tinggi, menciptakan ruang shalat yang sangat luas.
- Material Mewah: Khalifah Al-Walid I menggunakan material terbaik. Dindingnya dilapisi marmer warna-warni, sementara langit-langitnya dihiasi mozaik emas yang rumit. Sisa-sisa mozaik indah ini masih dapat dilihat di beberapa bagian masjid hingga hari ini.
- Kubah dan Atap: Sebuah kubah besar yang dilapisi timah dibangun di atas area dekat mihrab untuk menandakan pusat spiritual masjid. Atapnya ditopang oleh pilar-pilar marmer kokoh dan balok kayu cedar dari Lebanon.
- Pintu Berlapis Logam Mulia: Catatan sejarah menyebutkan bahwa pintu-pintu masjid dilapisi lempengan emas dan perak. Hal ini menambah kesan kemewahan yang tak tertandingi pada masanya.
Makna Spiritual dan Politik di Balik Kemegahan
Proyek renovasi Al-Aqsa era Umayyah bukan sekadar proyek konstruksi, tetapi membawa makna yang lebih dalam:
- Penegasan Spiritual: Pembangunan ini adalah bentuk penghormatan kepada situs tersuci ketiga dalam Islam. Para khalifah ingin menyediakan tempat ibadah yang layak bagi umat Muslim.
- Pernyataan Politik: Dengan membangun kompleks yang begitu megah, Bani Umayyah secara efektif menyatakan supremasi Islam di Yerusalem. Ini sekaligus menjadi pesan kepada dunia bahwa Islam telah datang untuk membangun peradabannya sendiri.
Warisan Renovasi Al-Aqsa Era Umayyah di Masa Depan
Masjid Al-Aqsa telah berulang kali mengalami kerusakan akibat gempa dan direnovasi oleh dinasti-dinasti berikutnya. Meskipun demikian, fondasi dan kerangka dasar yang diletakkan oleh Bani Umayyah tetap bertahan.
Memasuki tahun 2026, para ahli terus bekerja untuk melestarikan sisa-sisa peninggalan Umayyah. Upaya restorasi modern seringkali merujuk pada desain asli era tersebut untuk menjaga otentisitasnya. Beberapa elemen peninggalan Umayyah yang masih ada antara lain:
- Denah dasar dan tata letak Masjid Al-Qibli.
- Beberapa bagian dinding dan fondasi asli.
- Fragmen mozaik emas di sekitar area tertentu.
- Arsitektur Gerbang Ganda dan Gerbang Huldah yang bergaya Umayyah.
Upaya pelestarian ini sangat penting. Sebab, setiap pilar dan mozaik menceritakan kisah tentang visi besar yang membentuk salah satu situs paling dihormati di dunia.
Saksikan Langsung Keagungan Sejarah Bersama Al Khair Tour and Travel
Membaca tentang kemegahan renovasi Al-Aqsa memang mengagumkan. Akan tetapi, menyaksikannya secara langsung adalah pengalaman spiritual yang tak akan terlupakan. Berdiri di dalam Masjid Al-Qibli akan mengubah perspektif Anda selamanya.
Untuk memastikan perjalanan Anda ke Tanah Suci penuh makna dan nyaman, Anda memerlukan mitra perjalanan yang tepercaya. Al Khair Tour and Travel adalah biro perjalanan spesialis wisata religi, termasuk perjalanan ke Masjid Al-Aqsa.
Mengapa memilih Al Khair Tour and Travel?
- Pemandu Berpengalaman: Pemandu kami akan menceritakan kisah di balik setiap sudut kompleks, dari era Umayyah hingga masa kini.
- Itinerari Komprehensif: Program kami menggabungkan ibadah di Masjid Al-Aqsa dengan kunjungan ke situs-situs bersejarah penting lainnya.
- Akomodasi dan Transportasi Terbaik: Kami memastikan kenyamanan Anda dengan akomodasi yang strategis serta transportasi yang aman.
- Layanan Profesional: Tim kami siap membantu Anda dari pendaftaran, pengurusan visa, hingga kepulangan Anda.
Jangan biarkan impian Anda untuk shalat di Masjid Al-Aqsa hanya menjadi angan-angan. Wujudkan perjalanan spiritual Anda di tahun 2026 bersama kami.
Hubungi Al Khair Tour and Travel hari ini untuk informasi paket wisata Al-Aqsa terbaru!