Pahala Setara Umrah: Menggali Sejarah dan Keutamaan Masjid Quba, Masjid Pertama dalam Islam

Daftar isi

Di Jumat sore yang penuh ketenangan ini, saat hati kita terpaut pada kerinduan akan tanah suci, mari kita sejenak berlayar dalam pikiran ke kota yang bercahaya, Madinah Al-Munawwarah. Kota ini tidak hanya menjadi rumah bagi Masjid Nabawi yang agung, tetapi juga dihiasi oleh permata-permata sejarah Islam yang tak ternilai. Di antara semua itu, yang paling pertama dan paling fundamental adalah sebuah masjid yang menjadi saksi bisu detik-detik paling krusial dalam sejarah Islam: Masjid Quba.

Ini bukanlah sekadar masjid biasa. Masjid Quba adalah monumen cinta, perjuangan, dan ketakwaan. Ia adalah masjid pertama yang dibangun langsung oleh tangan mulia Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Lebih dari itu, ia adalah satu-satunya masjid selain tiga masjid utama yang secara khusus dianjurkan oleh Nabi untuk diziarahi karena keutamaan agung yang terkandung di dalamnya: sebuah pahala yang setara dengan ibadah umrah.

Artikel ini adalah sebuah perjalanan mendalam untuk mengenal Masjid Quba. Kita akan menggali fondasi sejarahnya, memahami landasan syar’i di balik keutamaannya yang luar biasa, menelusuri evolusi arsitekturnya, dan menyusun panduan praktis untuk berziarah ke sana.

 

Fondasi di Atas Takwa: Sejarah Pendirian Masjid Quba

Kisah Masjid Quba adalah kisah tentang akhir dari sebuah perjalanan penuh bahaya dan awal dari sebuah peradaban yang cemerlang. Sejarahnya terukir langsung dalam peristiwa Hijrah.

Momen Bersejarah Hijrah Nabi

Setelah menempuh perjalanan yang sulit dan menegangkan dari Mekkah, Rasulullah SAW akhirnya tiba di pinggiran Yatsrib (nama Madinah sebelum Hijrah). Tempat pertama yang beliau singgahi adalah sebuah perkampungan yang dihuni oleh Bani Amr bin Auf, yang dikenal sebagai Quba. Di sinilah Rasulullah SAW tinggal selama beberapa hari, menunggu kedatangan Ali bin Abi Thalib yang menyusul dari Mekkah.

Peletakan Batu Pertama oleh Rasulullah SAW

Selama persinggahan inilah, Rasulullah SAW memprakarsai pembangunan sebuah tempat untuk beribadah bersama para sahabat Muhajirin dan Anshar yang menyambutnya. Inilah masjid pertama yang pernah ada dalam sejarah Islam. Beliaulah yang pertama kali meletakkan batu fondasinya. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW sendiri ikut mengangkat batu dan pasir, bekerja bahu-membahu dengan para sahabatnya. Semangat kebersamaan dan pengorbanan begitu terasa, di mana beliau melantunkan syair untuk membangkitkan semangat para pekerja, “Sungguh beruntung orang yang memakmurkan masjid dan membaca Al-Qur’an sambil berdiri dan duduk.”

Masjid yang Dipuji dalam Al-Qur’an

Kesucian dan kemuliaan fondasi Masjid Quba diabadikan langsung oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an. Dalam Surah At-Tawbah, ayat 108, Allah berfirman:

“…sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (iman), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS. At-Tawbah: 108)

Mayoritas ahli tafsir sepakat bahwa “masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama” yang dimaksud dalam ayat ini adalah Masjid Quba. Ayat ini menjadi stempel ilahi atas kemurnian niat dan kesucian fondasi masjid ini.

 

Keutamaan Agung: Pahala Shalat Setara Ibadah Umrah

Inilah yang menjadi daya tarik spiritual terbesar bagi para peziarah. Keutamaan shalat di Masjid Quba tidak main-main, karena ganjarannya disetarakan dengan salah satu ibadah paling agung dalam Islam.

Dalil Hadis yang Shahih

Keutamaan ini didasarkan pada hadis shahih yang diriwayatkan dari Sahl bin Hunaif, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba lalu shalat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa’i, dan Ahmad)

Hadis ini adalah sebuah kabar gembira yang luar biasa. Ia memberikan kesempatan bagi setiap peziarah yang datang ke Madinah untuk meraih sebuah “bonus” pahala umrah dengan amalan yang relatif ringan: berwudhu dari tempat tinggal (hotel) dan menunaikan shalat sunnah dua rakaat di masjid ini.

 

Sunnah Rutin Rasulullah SAW

Kecintaan dan perhatian Rasulullah SAW terhadap Masjid Quba tidak hanya ditunjukkan saat pendiriannya. Diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, bahwa:

“Rasulullah SAW biasa mengunjungi Masjid Quba setiap hari Sabtu, terkadang dengan berjalan kaki dan terkadang dengan berkendara, lalu beliau shalat dua rakaat di dalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kebiasaan rutin ini menunjukkan betapa istimewanya masjid ini di hati Nabi. Dengan berziarah dan shalat di sana, kita tidak hanya mengejar pahala, tetapi juga secara langsung meneladani salah satu sunnah fi’liyah (perbuatan) yang dicintai oleh Rasulullah SAW.

 

Perjalanan Arsitektur Masjid Quba Lintas Zaman

Masjid yang kita lihat hari ini tentu sangat berbeda dengan masjid sederhana yang pertama kali dibangun oleh Nabi.

  • Struktur Awal: Bangunan pertama sangatlah simpel, terbuat dari tumpukan batu, pelepah, dan daun kurma.
  • Renovasi oleh Para Khalifah: Seiring berjalannya waktu, masjid ini berkali-kali direnovasi dan diperluas. Khalifah ketiga, Utsman bin Affan RA, adalah salah satu yang pertama kali merenovasinya. Kemudian, Khalifah dari Dinasti Umayyah, Umar bin Abdul Aziz, memperindahnya saat menjabat sebagai gubernur Madinah. Renovasi terus berlanjut sepanjang era Abbasiyah, Mamluk, hingga Utsmaniyah.
  • Kemegahan Arsitektur Modern: Bangunan megah yang berdiri saat ini adalah hasil dari proyek renovasi besar-besaran oleh pemerintah Arab Saudi yang selesai pada tahun 1986. Masjid modern ini dirancang oleh arsitek ternama Abdul-Wahid El-Wakil. Arsitekturnya sangat indah, didominasi oleh warna putih bersih yang memberikan kesan suci dan tenang. Ia memiliki satu kubah utama yang besar, lima kubah yang lebih kecil, serta empat menara yang menjulang tinggi. Ruang shalatnya terbagi menjadi beberapa bagian yang terhubung oleh serambi, dengan sebuah pelataran tengah (sahn) yang sejuk.

 

Panduan Ziarah ke Masjid Quba

Bagi Anda yang akan menunaikan ibadah Umrah atau Haji, ziarah ke Masjid Quba adalah agenda yang tidak boleh terlewatkan.

  • Lokasi dan Cara Mencapainya: Masjid ini terletak di pinggiran kota Madinah, sekitar 3-5 kilometer di sebelah barat daya Masjid Nabawi. Biasanya, semua paket perjalanan umrah sudah memasukkan ziarah ke Masjid Quba dalam itinerary city tour Madinah.
  • Adab dan Amalan yang Dianjurkan:
    1. Bersuci dari Hotel: Untuk meraih keutamaan pahala setara umrah, tunaikan wudhu dari hotel Anda sebelum berangkat menuju Masjid Quba.
    2. Niat yang Ikhlas: Niatkan perjalanan Anda untuk mengikuti sunnah Nabi dan meraih pahala yang telah Allah janjikan.
    3. Shalat Tahiyatul Masjid: Setibanya di masjid, masuklah dengan kaki kanan dan dirikan shalat sunnah Tahiyatul Masjid sebanyak dua rakaat.
    4. Shalat Sunnah Dua Rakaat: Setelah itu, dirikan shalat sunnah mutlaq (atau shalat sunnah wudhu/dhuha jika waktunya sesuai) sebanyak dua rakaat dengan niat khusus untuk mendapatkan pahala umrah.
    5. Perbanyak Doa: Manfaatkan waktu Anda di dalam masjid yang diberkahi ini untuk berzikir dan memanjatkan doa-doa terbaik.

 

Kesimpulan: Masjid Quba, Monumen Hijrah dan Sumur Pahala

Masjid Quba adalah lebih dari sekadar bangunan. Ia adalah monumen fisik dari peristiwa Hijrah yang mengubah dunia. Ia adalah bukti cinta Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Fondasinya dibangun di atas takwa, dan atapnya menaungi janji pahala yang luar biasa.

Mengunjungi masjid ini adalah sebuah perjalanan spiritual yang lengkap. Ia menghubungkan kita dengan sejarah perjuangan Nabi, memotivasi kita untuk meneladani sunnah beliau, dan memberikan kita kesempatan emas untuk membawa pulang ganjaran pahala setara sebuah ibadah umrah. Semoga Allah SWT memberikan kita semua rezeki dan kesempatan untuk bisa bersuci dari rumah kita dan menunaikan shalat dua rakaat di masjid pertama dalam sejarah Islam ini. Amin.

Bagikan

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
X
Threads
Email

Artikel Terkait